MOBILIJO menerima pesanan pembelian Komponen , Servis dan juga pembuatan berbagai kendaraan listrik seperti mobil listrik, motor listrik, beca listrik, dll, dengan harga yang bersaing.

Belajar Autodidak, Semula Berencana Bikin Becak Listrik

Liputan :  (Agung PW-90) - Suara Merdeka Cetak

Membuat mobil dengan bahan bakar minyak, mungkin sudah lazim. Laki-laki ini mencoba membuat mobil yang berbahan bakar listrik. Terlebih hampir semua bahan dasarnya dari bahan-bahan bekas. Mobilijo namanya alias Mobil Listrik Jogjakarta.

WIWIN Vegas masih sibuk dengan pekerjaannya di bengkelnya yang ada di Jalan Bumijo Tengah, Yogyakarta. Dia ingin sekali membuat sebuah mobil yang sekarang ini lagi tren. Mobil digerakkan dengan motor listrik. Mobil listrik. 

Di tangan Wiwin, mobil itu dirakit dari bahan-bahan bekas tapi benar-benar bermanfaat. Ia memilih sedikit bicara, banyak kerja. Beberapa tahun lalu, dirinya penasaran dengan pemberitaan mobil listrik yang menghebohkan. Lantas muncul di benaknya untuk segera membuat sendiri.
”Sudah dua mobil saya buat, yang pertama murni menggunakan barang-barang bekas mulai dari mesin, roda, pelek, aki, ban, rangka, spedometer dan lainnya. Tak ada yang tidak bekas,” tutur laki-laki berusia 41 tahun itu.

Proses pembuatan mobil listrik yang pertama memakan waktu delapan bulan sedangkan yang kedua cukup tiga bulan. Saat ini proses pembuatan masih terus berjalan terutama untuk menyempurnakan bodi.

Dua pekerja membantunya mulai dari mengelas, mengecat, memasang bodi dan lainnya.
”Dulu semua saya kerjakan sendiri sehingga perlu waktu lama. Sekarang ada yang membantu mengerjakannya. Bayangan saya, kalau orang lain bisa membuat kenapa tidak mencoba?” ujar Wiwin yang selalu bicara dengan nada datar dan lirih.

Rupanya keahlian merakit mobil listrik itu tidak dia dapatkan dari bangku sekolah. Latar belakang pendidikannya adalah teknik mesin saat di duduk Sekolah Teknik Menengah (STM). 
Ternyata untuk merakit mobil listrik mulai dari komponen seperti motor, dinamo, baterai, didapatkannya secara autodidak. Referensi yang berbau otomotif ia lahap, selebihnya eksperimen gothak, gathik, gathuk.

40 Km/Jam

Mobil listrik karya pertamanya menggunakan motor penggerak dari bekas sepeda listrik buatan China. Ia bongkar dan pasang disesuaikan dengan bodi mobil. Pada karya kedua, ia memesan sendiri motor penggerak baru ke China. Biayanya cukup besar, beruntung ia memperoleh dukungan dari Hanafi Rais anak mantan ketua MPR Amien Rais.

Setelah bereksperimen, lahirlah Mobilijo, kepanjangannya Mobil Listrik Jogjakarta. Saat test drive, mobil mampu melaju sejauh 25 kilometer untuk sekali cas baterai dengan kecepatan maksimal 40 kilometer/jam. Ia memakainya setiap hari untuk mengantar anak sekolah, berbelanja atau sekadar jalan-jalan di akhir pekan.

”Selain mobil, kami mencoba membuat becak listrik. Harapannya, becak ini dapat menggantikan becak motor yang selama ini diributkan. Becak listrik ramah lingkungan, kuat, mampu menjelajah seluruh jalan di Yogyakarta,” papar warga Jalan Bumijo Tengah ini.

Wiwin tak pernah menyombongkan dan menggembar-gemborkan mobil, sepeda dan becak listriknya. Ia hanya ingin karya anak bangsa bisa benar-benar bermanfaat atau orang zaman dulu bilang teknologi tepat guna karena memang berguna. Sayangnya, belum sekalipun Pemerintah atau pihak-pihak yang selama ini berkoar-koar tentang mobil listrik mendatangi dan mengajaknya diskusi.
Ia melihat banyak karya anak bangsa yang bisa menjadi inspirasi bagi sesamanya. Namun karya-karya tersebut biasanya tenggelam oleh hingar-bingar pencintraan apalagi di tahun politik. (Agung PW-90)

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/02/25/253713/Belajar-Autodidak-Semula-Berencana-Bikin-Becak-Listrik


Leave a Reply