Liputan : Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja
|
Harianjogja.com, JOGJA
Diam-diam menghanyutkan. Mungkin itu pepatah yang pas untuk menggambarkan Winawan Mardi Raharjo. Tanpa banyak wacana, pria lulusan STM Nasional Jogja ini sudah banyak memproduksi kendaraan ramah lingkungan berbahan bakar listrik. Berikut laporannya … Dua unit mobil listrik terparkir di depan bengkel berukuran 3×4 meter milik Winawan, sementara sebuah becak berwarna merah tengah dikerjakan Wiwin dan salah satu karyawannya Luki saat Harianjogja.com berkunjung bengkel Mobil Listrik Jogja (Mobilijo) di Bumijo Tengah, Jetis, Jogja Senin (20/10/2014).
Diam-diam menghanyutkan. Mungkin itu pepatah yang pas untuk menggambarkan Winawan Mardi Raharjo. Tanpa banyak wacana, pria lulusan STM Nasional Jogja ini sudah banyak memproduksi kendaraan ramah lingkungan berbahan bakar listrik. Berikut laporannya … Dua unit mobil listrik terparkir di depan bengkel berukuran 3×4 meter milik Winawan, sementara sebuah becak berwarna merah tengah dikerjakan Wiwin dan salah satu karyawannya Luki saat Harianjogja.com berkunjung bengkel Mobil Listrik Jogja (Mobilijo) di Bumijo Tengah, Jetis, Jogja Senin (20/10/2014).
Pria yang beken dengan panggilan Wiwin Vegas ini menceritakan awal
mula inovasi kendaraan listrik Wiwin dimulai sekitar 2005. Saat itu pria
yang masih aktif sebagai teknisi elektronik ini nekat membuat otoped,
kendaraan ringan beroda dua dengan penggerak listrik.
Bermodalkan pengetahuannya tentang dunia otomotif yang didapat dari
bangku STM dan hasil belajar autodidak mengenai kelistrikan, dia memulai
proyek iseng itu. Setelah berkali-kali gagal, akhirnya otoped
listriknya berhasil berjalan. Kesuksesan dengan otoped listrik itu
kemudian membuatnya menjajal sepeda listrik bikinan sendiri.
“Waktu itu sampai ada dua otoped dan satu sepeda listrik. Dipakai
sehari-hari saja. Anak-anak pakai untuk main, sepedanya dipakai ke
warung,” kisah Wiwin.
Setelah dua moda sederhana itu berhasil dilistrikkan, Wiwin semakin
tergila-gila dengan kendaraan listrik. Kali ini idenya semakin liar
dengan berusaha membuat mobil listrik dengan bermodalkan barang bekas.
Proyek yang dimulainya 2012 ini menjadi proyek terbesar sekaligus yang
paling menguras tenaga. Pasalnya dia harus merancang mobilnya dari nol
dengan bermodalkan informasi dari internet. Belum lagi ayah dua orang
anak ini mesti mencicil dan berburu komponen yang dibutuhkan dengan sisa
tabungannya.
Pilihan berburu ke Pasar Klitikan akhirnya digunakan demi mendapatkan
harga termurah. Setelah menguras tenaga dan kantong demi hobi, mobil
listrik perdananya akhirnya sukses meluncur. Hanya dibutuhkan uang
sebesar Rp25 juta untuk membangun satu unit mobil ini. Dan tak berapa
lama, mobil ini dibeli dengan harga Rp 35 juta oleh Hanafi Rais, putra
Amien Rais, yang saat itu melihat Wiwin mengemudikan mobil listrik
ciptaannya.
“Uang hasil penjualannya lalu dibuatkan mobil listrik lagi. Sampai
saat ini sudah lima mobil listrik saya buat. Kebanyakan pesanan dari
orang yang tertarik dan memesan dengan bentuk khusus,” ujar dia.
Menyadari peluang untuk menekuni hobinya sebagai mata pencarian
utama, Wiwin yang pernah bekerja sebagai montir di bengkel mobil,
teknisi audio dan penyedia jasa event organizer ini akhirnya memutuskan
fokus pada bengkel kendaraan listrik.
Sumber : http://jogja.solopos.com/baca/2014/10/21/wow-lulusan-stm-ini-produksi-mobil-listrik-dari-bahan-bekas-546040
alamat lengkapnya dimana ya gan..mohon informasinya