MOBILIJO menerima pesanan pembelian Komponen , Servis dan juga pembuatan berbagai kendaraan listrik seperti mobil listrik, motor listrik, beca listrik, dll, dengan harga yang bersaing.

Pria Ini Ciptakan Becak Ramah Lingkungan untuk Wisatawan

Foto Ilustrasi

Liputan : Siti Nuraisyah Dewi,  Daru Waskita (Yogyakarta) - VIVA NEWS

VIVAnews 
Becak kayuh masih diperbolehkan beroperasi di Yogyakarta, tetapi untuk becak bermotor, atau bentor menjadi permasalahan yang harus segera diselesaikan.

Namun, kini becak kayuh maupun bentor tidak perlu lagi saling berhadapan, karena sudah tercipta karya becak hybrid yang ramah lingkungan dan bertenaga listrik.

Adalah Mardi Raharja, 39 tahun, warga Bumijo, Yogyakarta, yang menciptakan becak ramah lingkungan yang diharapkan ke depannya akan menjadi moda transportasi untuk para wisatawan yang berkunjung ke Kota Gudeg ini.

Menggunakan tenaga manusia dan harus ngenjot (mengayuh) plus tukang becak rata-rata sudah berumur, membuat daya tempuh becak terbatas. Apalagi di beberapa ruas jalan di Kota Yogyakarta, terdapat tanjakan yang butuh tenaga ekstra.

Prihatin dan kasihan melihat abang becak mendorong becak, membuat suami dari Yoshinta itu bertekad membuat becak yang nyaman dan mengenakkan abang becak.

Sejak setahun  silam, Wiwin melakukan uji coba membuat becak efektif  efisien. Bertempat di bengkel Mobilijo miliknya, Wiwin berulang kali melakukan uji coba membuat becak hybrid bertenaga listrik, tanpa menghilangkan kesan tradisional, hemat, aman, dan ramah lingkungan.

Setelah berulang kali melakukan percobaan, Wiwin berhasil menciptakan becak tenaga listrik. Mengunakan accu 12 volt sebanyak empat buah, dihubungkan dengan dynamo DC, mampu menghasilkan listrik 500 watt.

Listrik, kemudian mengerakkan gear yang selama ini sebagai penggerak becak. Selain mempertahankan bentuk aslinya, becak hybrid karyanya juga dilengkapi dengan keselamatan berlalu lintas.

Becak dilengkapi dengan lampu sein, lampu perjalanan malam, baik lampu jarak jauh dan jarak dekat, serta rem mengunakan kampas seperti sepeda motor. Untuk lebih nyaman, ban becak juga diganti dengan ban sepeda motor.

Becak juga dilengkapi dengan sepedo meter, indikator accu, serta argometer.

Untuk keamanan penumpang, kecepatan becak maksimal 20 kilometer per jam. Sebab, untuk berbelok, yang dibelokkan adalah tempat duduk penumpang.

"Kalau berbelok dalam kecepatan tinggi lebih dari 25 km per jam, penumpang rawan terpental,” katanya.

Diakui Wiwin, saat ini, memang ada bentor yang memadukan sepeda motor dan becak. Namun, bentor memiliki kecepatan lebih dari 30 km per jam yang bisa membahayakan penumpang jika berbelok.

“Kelebihan utamanya, becak listrik tentu lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

Untuk mengisi tenaga accu, cukup di-cash selama tiga jam dan mampu menempuh jarak sejauh 35 km. “Becak ini juga minim perawatan, tidak perlu pusing jika BBM (bahan baku minyak) naik. Asal kita mengisi accu benar, bisa bertahan sampai 1,5 tahun,” katanya.

Kalau pun kehabisan accu di jalan, kinerja manual becak juga masih bisa berfungsi, yaitu dengan cara dikayuh.

Persoalan utama untuk mengembangkan becak hybrid ini, yaitu mahalnya komponen dynamo karena harus impor. Bahkan, untuk dynamo dan alat pendukung lainnya biayanya mencapai Rp6,5 juta. Secara keseluruhan, untuk membuat satu becak listrik bisa menghabiskan dana Rp13,5 juta.

Karena keterbatasan modal, Wiwin tidak mampu memproduksi becak dalam jumlah banyak. Dia hanya memproduksi sesuai pesanan dan saat ini sudah ada empat pemesan.

Saat ini, Wiwin sedang mengerjakan pesanan orang Jakarta untuk membuat becak wisata. Becak hybrid akan dipergunakan mengantar wisatawan dengan argo seperti taksi.

Sumber : http://m.news.viva.co.id/news/read/548309-pria-ini-ciptakan-becak-ramah-lingkungan-untuk-wisatawan

One Response so far.

Leave a Reply